Jumat, 26 Juli 2013

Jangan tunggu lemparan batu.



Seorang mandor bangunan yg berada di lantait 5
ingin memanggil pekerjanya yg lagi bekerja dibawah…

Setelah sang mandor berkali-kali berteriak
memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar
karena fokus pada pekerjaannya dan bisingnya alat bangunan.

Sang mandor terus berusaha agar si pekerja
mau menoleh ke atas, dilemparnya Rp. 1.000-
yg jatuh tepat di sebelah si pekerja.
Si pekerja hanya memungut Rp 1.000 tsb dan melanjutkan pekerjaannya.

Sang mandor akhirnya melemparkan Rp
100.000 dan berharap si pekerja mau
menengadah “sebentar saja” ke atas.
Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan
karena menemukan Rp 100.000 dan kembali
asyik bekerja.

Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu
kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja.
Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau
menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor…

Cerita tersebut di atas sama dengan kehidupan
kita, Allah selalu ingin menyapa kita, akan tetapi
kita selalu sibuk mengurusi “dunia” kita.

Kita diberi rejeki sedikit maupun banyak, sering
kali kita lupa untuk menengadah bersyukur kepadaNYA

Bahkan lebih sering kita tidak mau tahu dari
mana rejeki itu datang···
Bahkan kita selalu bilang ··· kita lagi “HOKI!”

Yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur
dengan rejeki milik Allah.

Jadi jangan sampai kita mendapatkan lemparan
“batu kecil” yg kita sebut musibah …! agar kita
mau menoleh kepada-NYA.

Sungguh Allah sangat mencintai kita, marilah kita
selalu ingat untuk menoleh kepada NYA sebelum
Allah melemparkan batu kecil.

Semoga Bermanfaat ..

Selasa, 09 Juli 2013

Sebuah Kisah Renungan Dari Broadcast BBM

Kisah Kedermawanan, Kisah Teladan | | August 25, 2012 21:36
#Sebuah Renungan Dari Seorang Teman (Broadcast BBM)#
Assalamu’alaykum sahabat-sahabat ku di mana pun kalian berada,
Marilah kita dengarkan cerita dari sahabatku yang lain.
Begini kisahnya …
Ada seorang sahabat bernama Hasan. Orangnya bersahaja. Ia punya “kebiasaan” yang menurut saya sangat langka.
Kalo beli sesuatu dari “pedagang kecil”, ia tidak mau menawar, bahkan seringkali jika ada uang kembalian, selalu  diberikan pada pedagangnya.Pernah suatu saat kami naik mobilnya, mampir di SPBU. Hasan berkata kepada Petugas SPBU: “Tolong diisi Rp 95ribu saja ya.”Sang Petugas merasa heran. Ia pun balik bertanya: “Kenapa tidak sekalian Rp 100ribu, pak?”
“Gak apa-apa, isi saja Rp 95rb”, balas Hasan.Selesai diisi bensin, Hasan memberikan uang Rp 100ribu. Sang petugas pun memberikan uang kembalian 5ribu.
Hasan berkata: “Gak usah, ambil saja kembaliannya.”Sang petugas SPBU seperti tidak percaya. Ia pun berucap: “Terima kasih, Pak. Seandainya semua orang seperti Bapak, tentu hidup kami tidak susah dengan gaji pas-pasan sebagai pegawai kecil.”Saya tertegun dengan perilaku Hasan dan juga petugas tersebut.Di dalam perjalanan, saya bertanya pada sahabat saya tersebut: “Sering melakukan hal seperti itu?” Hasan menjawab: “Temanku, lakukanlah hal-hal kecil yang bisa kita lakukan disekeliling kita, yang penting konsisten. Kita tidak akan jatuh miskin jika setiap mengisi bensin kita bersedekah 5ribu kepada mereka. Uang 5ribu itu pun tidak akan membuat dia kaya tapi yang jelas membantu dan membuat hatinya bahagia.
Hiduplah tiap hari seperti matematika, mengalikan sukacita, mengurangi kesedihan, menambahkan semangat, membagi kebahagiaan, dan menguadratkan kasih sayang antar sesama..
Sumber: Broadcast BBM al Akh Syarif Ibnu Haydar
Facebook Fans Page: Kisah Teladan & Sejarah Islam